Candi Tegowangi merupakan sebuah candi Hindu tua di wilayah Kediri. Candi Tegowangi lokasinya berada di Dusun Candirejo, Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kediri, Jawa Timur, pada posisi GPS -7.73462, 112.16111.
Setelah kira-kira 1 km dari Jl. Papar di Pare, kami masuk ke Jl. Balung Jeruk, dan berbelok masuk ke sebuah jalan kecil sejauh 100 meter dan menjumpai papan nama Candi Tegowangi di atas. Candi Tegowangi tampak di latar belakang, di tengah sebuah pertamanan yang ditumbuhi pepohonan di sekelilingnya.
Lintasan yang dibuat cukup rapi menuju Candi Tegowangi yang ditanam tumbuhan perdu di kiri kanannya. Candi Tegowangi berada di tempat yang sangat terbuka tanpa pepohonan pelindung yang cukup rindang di sekeliingnya, dan satu-satunya tempat duduk adalah di rumah penjaga Candi Tegowangi yang berada di mulut kompleks. Karenanya baik siapkan topi atau payung jika tidak suka dengan sengat matahari.
Tampak muka Candi Tegowangi dengan undakan yang masih berupa reruntuhan. Sudah waktunya dinas purbakala dan pemerintah setempat melakukan restorasi terhadap Candi Tegowangi ini, sehingga menjadi sebuah candi yang utuh dan indah, dan lebih enak untuk dikunjungi.
Tampak samping Candi Tegowangi yang bentuknya relatif masih utuh. Hanya bagian atasnya yang terlihat tidak beraturan dan memerlukan restorasi. Di bagian tengah pada foto di atas terlihat pilar polos yang menghubungkan badan dan kaki candi yang belum selesai dikerjakan. Pilar semacam ini juga dijumpai pada sisi yang lain.
Sebuah sudut Candi Tegowangi yang dihias ukiran berupa relief dedaunan dan sulur-suluran. Candi Tegowangi ini bentuknya bujur sangkar berukuran 11,2 m x 11,2 m, setinggi 4,35 m, menghadap ke barat. Pondasi Candi Tegowangi terbuat dari bata, dengan batur kaki dan bagian lainnya terbuat dari batu andesit.
Sebuah relief Raksasa (Gana) yang duduk dengan lutut tertekuk,sementara kedua tangannya mendorong ke atas seperti menopang bangunan Candi Tegowangi. Di setiap sisi Candi Tegowangi terdapat relief Gana ini dengan bentuk yang sedikit berbeda.
Candi Tegowangi sangat kaya dengan relief yang melingkari dinding di sekeliling candi, yang seluruhnya berjumlah 14 panel, dengan 3 panel di sisi Utara, 8 panel di sisi Barat dan 3 panel di sisi Selatan, yang berisi cerita Sudamala.
Relief Gana di sisi lain Candi Tegowangi. Di atasnya terdapat tonjolan-tonjolan batu berukir yang melingkari kaki candi. Di atas tonjolan ini terdapat sisi genta yang berhias relief.
Relief pada Candi Tegowangi ini berisi cerita tentang ruat (pensucian) Dewi Durga dari bentuk jelek dan jahat menjadi Dewi Uma dalam bentuknya yang baik. Ritual pensucian ini dilakukan oleh Sadewa, bungsu dari Pendawa.
Relief pada sisi lain Candi Tegowangi. Pada bilik tubuh candi terdapat Yoni dengan cerat (pancuran) berbentuk naga, namun sayang saya tidak menemukannya.
Sebuah reruntuhan candi di sisi tenggara Candi Tegowangi. Ada baiknya jika reruntuhan candi ini juga direstorasi dengan mendatangkan ahlinya dari Jawa dan Bali.
Sebuah arca rusak di pelataran Candi Tegowangi, yang mungkin merupakan arca Dewa Wisnu yang tengah menunggang Garuda. Di halaman Candi Tegowangi juga terdapat arca yaitu Parwati, dan Ardhanari. Parwati dianggap sebagai pasangan kedua dari Siwa, yang merupakan ibu dari Ganesha dan Kartikeya (Skanda). Parwati juga dihormati sebagai perwujudan dari Sakti atau Durga.
Menurut Kitab Pararaton, Candi Tegowangi merupakan tempat Pendharmaan Bhre Matahun. Bhre Matahun adalah suami dari Bhre Lasem, yang melahirkan Nagarawardhani yang kemudian menikah dengan Bhre Wirabhumi, putra Hayam Wuruk.
Dalam Kitab Negarakertagama, Bhre Matahun meninggal pada tahun 1310 C (1388 M), sehingga diperkirakan Candi Tegowangi dibuat pada tahun 1400 M, karena pendharmaan dilakukan 12 tahun setelah meninggal dengan upacara srada.
Candi Tegowangi
Dusun Candirejo, Desa Tegowangi,Kecamatan Plemahan, Kediri, Jawa Timur.
GPS: -7.73462, 112.16111
0 komentar:
Posting Komentar