Puhsarang adalah sebuah desa di Kecamatan Semen di kaki Gunung Wilis, sekitar 10 km dari Kota Kediri, yang menjadi terkenal karena di sana terdapat Gereja Puhsarang, sebuah gereja Katolik tertua di kawasan Asia Tenggara, serta merupakan tempat ziarah karena di dalam kompleks seluas luas 13,5 ha ini terdapat Gua Maria Lourdes Puhsarang yang merupakan replika Gua Maria Lourdes di Perancis.
Di dalam kompleks Gereja Puhsarang Kediri ini juga terdapat Jalan Salib yang dibuat melingkari sebuah bukit dalam balutan pepohonan rindang, dengan patung-patung seukuran orang dewasa yang terdiri dari 15 stasi, dimulai sejak Yesus divonis hukuman mati, sampai setelah dimakamkan.
Gapura batu plengkung dengan ucapan selamat datang di Puhsarang Kediri. Masih ditemani oleh Sanusi, seorang teman yang mengelola sebuah LSM di Kediri, kami berhenti di sebuah gang di samping kompleks Puhsarang, di depan warung-warung yang menjual makanan, minuman dan suvenir. Menyusuri jalan samping, kami langsung berjalan menuju ke arah Gua Maria Puhsarang.
Sebuah lonceng gereja di tengah pilar batu lengkung yang tinggi, dilatarbelakangi oleh sebagian bangunan Gereja Puhsarang yang didirikan pada tahun 1936 atas inisiatif Romo Jan Wolters CM, pastor di paroki Kediri saat itu, dengan arsitek Henri Maclaine Pont.
Gedung Serba Guna Emaus Puhsarang yang sangat unik, menyerupai sebuah perahu dan gunungan, dengan struktur dan arsitektur mirip Gereja Puhsarang, dimana atapnya memakai bentangan baja, tanpa usuk dan reng kayu seperti lazimnya bangunan yang lain, dengan bentuk genting yang khas pula.
Kios-kios di sepanjang jalan menuju Gua Maria Puhsarang, yang menjual berbagai keperluan bagi para peziarah, cindera mata dengan tema religius, serta hasil kerajinan tradisional yang bentuknya sederhana sampai yang rumit pembuatannya.
Lelehan ribuan lilin yang dibakar di bawah Gua Maria Puhsarang, membentuk relief seperti aliran air terjun berwarna putih. Bunga mawar dan kanthil tampak ditebar pada puncak undakan.
Patung Maria di area Gua Maria Lourdes Puhsarang setinggi 4 meter yang merupakan tiruan patung Maria Lourdes di Perancis yang aslinya hanya 1,75 meter. Gua Maria Puhsarang ini tingginya mencapai hampir 18 meter. Suasana cukup senyap ketika kami berada di sana, membuat tempat ini sangat sesuai untuk melakukan meditasi atau pun untuk menyepi.
Seorang anak muda dengan kamera ditangan tengah melangkah mendekati teman-temannya yang duduk di sebuah kursi kayu di depan Gua Maria Lourdes Puhsarang. Pepohonan yang cukup rindang membuat pengunjung merasa nyaman berada di lingkungan Puhsarang ini.
Undakan di dalam kompleks Puhsarang yang memperlihatkan kontur perbukitan yang menuju ke arah Jalan Salib Bukit Golgota Puhsarang. Undakan yang tidak terlalu curam, serta pepohonan rindang di kiri kanan yang meneduhi lintasan, membuat perjalanan tidak begitu terasa melelahkan.
Gapura batu sebagai gerbang masuk ke Jalan Salib Bukit Golgota Puhsarang, yang diresmikan pada 28 Mei 2000 oleh Mgr. Johanes Hadiwikarta, yang menjadi Uskup Surabaya ketika itu. Di latar belakang adalah patung yang dibuat dengan sangat indah, berwarna kuning keemasan, yang merupakan Stasi I Jalan Salib Puhsarang yang memperlihatkan suasana saat Yesus dijatuhi hukuman mati di rumah Pilatus.
Stasi III Jalan Salib Puhsarang yang memperlihatkan ketika Yesus jatuh untuk pertama kali setelah dipaksa memanggul salib yang berat melewati jalanan Yerusalem menuju Golgota. Peristiwa itu dinamakan Via Dolorosa, yang artinya Jalan Duka atau Jalan Salib. Yesus ketika itu diikuti oleh sang Ibu, beberapa wanita saleh serta murid terkasih.
Stasi VI Jalan Salib Puhsarang yang memperlihatkan saat seorang wanita bernama Veronica, setelah berhasil menyeruak dari kerumunan massa, mengusap wajah Yesus yang berlumuran darah dengan kerudungnya, sehingga wajah Yesus pun tergambar di kain kerudungnya itu.
Veronika dihormati sebagai santa karena ketulusannya dalam meringankan beban Yesus yang sedang menderita dalam perjalanan menuju penyaliban di Golgota. Setelah peristiwa itu Veronika menjadi seorang Kristen, dan sebelum wafat ia memberikan kerudungnya kepada Paus Klement.
Stasi XII Jalan Salib Puhsarang yang memperlihatkan saat Yesus wafat di kayu salib.
Stasi XIV Jalan Salib Puhsarang yang menunjukkan suasana saat Yesus dimakamkan. Adalah Makam Talpiot, sebuah makam yang ditemukan di Talpiot, di sebelah selatan Kota Lama Yerusalem, yang diduga merupakan makam Yesus dan keluarga.
Sebuah patung Yesus pada kayu salib berukuran besar, terlihat dari lokasi yang tidak jauh dari ujung Jalan Salib Puhsarang.
Sebuah patung Yesus dengan ukiran yang halus dan sangat indah berada di bagian depan Gereja Puhsarang.
Gereja Puhsarang dengan rancang bangun unik ini memadukan gaya arsitektur Eropa dan gaya bangunan Jawa pada jaman Majapahit.
Gapura batu St Maria, dengan patung Maria yang dinaungi atap berbentuk unik tampak di latar belakang.
Puhsarang merupakan sebuah tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat umum sekalipun. Selain untuk mengagumi arsitektur bangunan Gereja Puhsarang dan Ruang Serba Guna yang unik, juga untuk menikmati suasana yang hening dan sakral di sekitar Gua Maria dan Jalan Salib.
Puhsarang Kediri
Desa Puhsarang, Kecamatan SemenKediri, Jawa Timur
GPS: -7.833680, 111.950300
0 komentar:
Posting Komentar